Sabtu, 21 Juli 2012



PROGRAM DAN PENGENALAN
ALAT TEST KARAKTER MMPI2 DAN SOSIALIASI ORAGNISASI SOSIAL PADA PSIKOLOGI INTELEKTUAL BERKARAKTER

MENGENAL KEPRIBADIAN DAN KARAKTER SESORANG MELALUI TEST MMPI2

MENJADIKAN ALAT TEST KARAKTER DAN KEPRIBADIAN SEBAGAI PENGENALAN DIRI . MEMBUDAYAKAN KONSULTASI PRIBADI KEAHLI JIWA MENJADIKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS, BERBUDAYA, BERAHLAK MULIA, MELETAKAN AGAMA SEBAGAI TIANG/PILAR KEKUATAN.
UNTUK BERKARAKTER DENGAN KEPIBADIAN YANG SEMPURNA MAKA MAJUNYA SEBUAH BANGSA DENGAN ADANYA SUMBER DAYA MANUIA YANG BERMORAL YANG CERDAS, DAN BERMORAL DAPAT MENGENAL/ MENGHARGAI KULTUR BUDAYA SETEMPAT. JADILAH BUDAYA SEBAGAI DINDING SEBUAH KEHIDUPAN.

ORGANISASI INI TERBENTUK DARI BERBAGAI ELEMEN DAN INSTITUSI PADA MASYARAKAT YANG PEDULI PADA SEBUAH HARAPAN DAN KEMAJUAN UNTUK SEBUAH BANGSA DAN HARAPAN.
SALAM HANGAT : -     KAUM PENDIDIKAN
-         KAUM AKADEMISI
-         KAUM PRAKTISI / HUKUM
-         KAUM BUDAYAWAN
-         KAUM AGAMA DAN SPRITUAL DAN ORMAS
-         KAUM PENGUSAHA DAN PEKERJA
-         KAUM INTELEKTUAL DI SELURUH WILAYAH INDONESIA

I .    PENDAHULUAN
            Dengan Rahmat Dan Puji Bagi Allah Swt , Kami Dari Beberapa Kaum Akademisi saat ini.
Sangat mengharapkan adanya sebuah Program yang dapat membantu  secara sosialisasi dengan akurat.
Pada Alat Test Karakter berupa MMPI2 oleh beberapa Dokter pysikitri dari Rumkit Puteri Hijau Medan  beserta ahli jiwa lainnya.
Ingin berbuat sesuatu pada masyarakat dan negara untuk sebuah test kejujuran dan pengenalan diri.
Dengan bantuan sebuah alat test yang bernama MMPI2 program ini sangat membantu, untuk menciptakan sebuah hasil yang sangat diharapkan sekali oleh bangsa Indonesia saat ini.
Untuk kedepan melalui test bermanfaat untuk sebuah motivasi pencerahan, menciptakan manusia berkualitas, bermoral, berbudaya dan beriman di dalam sebuah kehidupan.
Karakter/kepribadian seseorang dalam penyesuaian diri merupakan interaksi individu yang berkesinambungan dengan dirinya sendiri secara sosial dengan lingkungan sekitarnya dan masyarakat luas.
Sebuah harapan dan motivasi serta pencerahan memperbaiki kelemahan dan kekurangan sangat kita butuhkan untuk menjadikan sebuah kehidupan yang Dinamis, harmonis.
Dengan dibentengi oleh sebuah pilar agama yang berakhlak iman, jujur, dan berbudaya serta bermoral.
            Kepribadian dapat terbentuk dengan adanya pemahaman sentuhan ajaran sebuah kebaikan secara kesatuan dan kesadaran didalam sebuah kehidupan.
Harkat sebuah bangsa dapat diperbaiki dengan MMPI2 dan motivasi menjadi sebuah bangsa yang besar dan maju, menjunjung tinggi kultur budaya dan agama.

II.   TUJUAN MOTIVASI / PENCERAHAN
-   Mengasah Sumber Daya Manusia berkualitas
-   Merubah pola pikir untuk sebuah kemajuan secara dinamis
-   Mengenal jati diri, berkepribadian secara baik
-   Mengendalikan diri dengan moral dan iman
-   Mengajak sebuah kepribadian yang jujur, teguh dan terpecaya
-   Mengenal untuk mencintai, pada kultur budaya sendiri
-   Menghargai lingkungan keluarga dan Almamater
-   Persatuan kesatuan secara kerja sama saling harga-menghargai, pada setiap individu.

III.  VISI DAN MISI
            Dengan adanya pengenalan dan pengendalian diri dan pola pikir, ditambah sumber daya manusia (SDM) akan lebih menghargai sebuah kejujuran, kesadaran, dan tenggang rasa, bermoral serta tanggung jawab.
Melalui test karakter MMPI2 yang akan kita sosialisasikan akan mengurangi angka KKN (Korupsi, Kualisi dan Nepotisme)
Motivasi dan pencerahan dengan bantuan Ahli Jiwa, alat test karakter sangat membantu kaum pemuda, golongan Produktif, dan golongan Purnabakti untuk berbuat baik ke arah era globalisasi dimasa mendatang.
Untuk menuju sebuah keberhasilan dan kesuksesan.
Membangun sebuah bangsa yang besar menuju ke arah perkembangan yang lebih cerah.

PROGRAM PYSIKOLOGI
INTELEKTUAL BERKARAKTER
APLIKASI DAN SOSIALISASI MEMPERGUNAKAN ALAT TEST KARAKTER MMPI2 (MEMPERKENALKAN)

             Metode  mempergunakan alat MMPI2 adalah pemeriksaan dengan memakai bantuan Alat berupa Provider yang dinamakan Psikodiagnostik. Penggunaan alat MMPI2 biasanya digunakan oleh para Ahli yang benar-benar sudah terlatih (profesional). Pengukuran alat MMPI2 sasaran utama pada saraf kecerdasan seseorang,arah minat bakat, sikap/karakter struktur dan kepribadian.
             Secara Harafiah manusia diciptakan oleh Tuhan adalah makhluk yang tertinggi derajatnya, dibandingkan dengan makhluk yang lain di muka bumi ini. Manusia diberi oleh Tuhan sebagai makhluk yang sempurna di samping diberi : Naluri, akal, pikiran, biologi, secara jasmani, rohani juga diberi Fisibility kelebihan untuk dapat memilih jalan hidupnya kepribadian berkarakter yang merupakan seseorang dapat memiliki/menentukan kepribadian dan karakter yang berbeda satu sama lainnya dengan berbagai bentuk dengan keunikan tersendiri.
             Semua ini kita harus berkiblat, dan bertolak pada sebuah keberhasilan alat test karakter sangat membantu sekali.
Namun sebuah keyakinan dan keberkahan kita serahkan yang kuasa (Sang Khalik) pencipta dan pengalaman serta ajaran agama menjadikan pilar dan tiang secara kokoh pada sebuah keberhasilan di dalam hidup seseorang di jalan yang benar dan hakiki.
             Penggunaan MMPI2 di Indonesia sampai saat ini masih dianggap lebih akurat dan terpercaya penggunaannya. Program ini dapat mengukur fit dan profer test oleh seorang Psikiater terhadap pribadi (klien) dari RSPAD. Alat test MMPI2 selain mendiagnosa pribadi seseoarang dengan gangguan secara klinis  MMPI2 ini juga dapat melihat gambaran secara psikologis, kepribadian, prilaku seseorang yang dihadapinya didalam sebuah kehidupan. Test MMPI2 dilakukan dengan cara mengisi beberapa pertanyaan secara jujur dan ringan.
             Dengan pengukuran dan alat MMPI2  kita dapat mengetahui secara pribadi pada Kesehatan Mental, potensi kerja, beradaptasi dengan Lingkungan terutama mencari jati diri, memilih minat dan bakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.



PROGRAM TEST
KENALKAH SAYA, AKAN DIRIKU !
SIAPA SEBENARNYA SAYA!

Penggunaan MMPI2 dapat kita sosialisasikan dan aplikasi penggunaan mencakup :
1.       Test kepribadian
2.       Test kecerdasan
3.       Test kemampuan
4.       Test pengenalan diri
5.       Test keintelektualan.

PRIBADI SEBUAH KESUKSESAN
             Pribadi yang sukses tidak terlepas pada konsep ajaran agama atau spritual yang bermoral, berakhlak maka konsep ini lebih mengarahkan seseorang tersebut menjadi sebuah kekuatan iman, tangguh, bermoral, santun, berbudaya, berakhlak, berbudi pekerti, cara berpikir, beraktivitas secara positif, dinamis, enerjik, budi pekerti, disiplin, dan taat pada aturan.
             Dengan keampuhan mental kepribadian seperti ini menjadikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensi untuk masyarakat, keluarga dan bangsa ditopang oleh kesehatan yang mendukung pada sebuah pekerjaan, beraktivitas, beribadah.
Terjadinya Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkepribadian, baik mental sehat di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Dengan mental dan moral secara berbudaya, ini akan menjadikan seseorang tersebut dapat membangun karakter bangsa Indonesia yang tangguh dan besar.
             Bangsa ini sangat menantikan seorang pemimpin yang berkepribadian intelektual berkarakter sangat berharap banyak akan menjadikan masyarakat dan rakyat bangsa ini kearah kemajuan yang signifikan di masa era globalisasi.
Kekuatan SDM (Sumber Daya Manusia) juga akan terbentuk apabila adanya pengenalan terhadap diri dengan alat test MMPI2 akan sangat membantu sekali kearah pencapaian target sebuah keberhasilan untuk anak bangsa dan generasi penerus terutama di lingkungan masyarakat, keluarga dan agama.

PROGRAM MENYIAPKAN NARA SUMBER
MOTIVASI DAN PENCERAHAN

             Secara berkala bangsa ini membutuhkan untuk kaum generasi muda dimasa kini/mendatang. Membantu beberapa problematik dan konflik secara external dan internal pada diri seseorang baik fisik, dan sykis (kejiwaan).
             Disamping kita melihat kepribadian seseorang melalui test MMPI2, kita menyipkan beberapa narasumber yang berkualitas pada Psykologi Intelektual Berkarakter. ini juga dapat membantu untuk berkonsultasi seputar problema, dilema, dan masalah pribadi maupun keluarga dapat diatasi oleh beberapa ahli jiwa.
Budaya untuk terbuka dan jujur untuk sebuah konsultasi akan lebih mudah untuk mengatasi sebuah depresi ringan dibandingkan terjadi sebuah kegagalan pada jiwa seseorang mengarah penyimpangan sebuah gangguan jiwa ini lebih mudah terditeksi secara awal menuju kesembuhan jikalau kita membudayakan konsultasi ke dokter jiwa.
Psykologi Intelektual berkarakter ini juga dapat menyiapkan beberapa narasumber sesuai dengan disiplin ilmu yang dibutuhkan.

1.1  TEST KEPRIBADIAN
       Kehidupan terus berkembang secara dinamis, seiring berjalan dengan putaran waktu melaju berjalan bagai air mengalir. Pribadi seseorang tidak semata-mata dilihat dari sudut kecerdasan, namun pribadi ini harus diisi oleh kesantunan berbudaya, berbudi pekerti, berpikir positif, kreatif untuk memotivasi kehidupan dimasa mendatang.


1.2  TEST KECERDASAN
       Kata cerdas/pintar ini adalah modal utama untuk sebuah kemajuan, mengejar ketinggalan. Pola pikir sebuah kecerdasan tidak semata-mata hanya untuk kepentingan diri sendiri (Cerdas namun tidak egois).
Namun kecerdasan seseorang dapat memotivasi ke arah kecerdasan memperbaiki pola pikir untuk maju, kreatif dan berbuat secara positif pada masyarakat, agama, dan bangsa.

1.3   TEST KEMAMPUAN
             Masyarakat Bangsa Indonesia sangat banyak memiliki orang-orang ahli dibidang disiplin ilmu, baik dari Akademsi. Secara realita, dilihat dengan kasat mata, korupsi, budaya memperkaya diri secara pribadi terus terjadi di wilayah bangsa ini. Motivasilah sescara jujur keahlian, kemampuan pribadi ke arah yang positif dan benar.
             Agar keahlian dan kemampuan bisa berjalan pada karidor yang tepat dan benar.

1.4  TEST PENGENALAN DIRI
             Pengenalan diri sangatlah diharapkan untuk seseorang. Secara individu, agar mengurangi keegoisan, ketamakan, untuk mengejar jabatan, uang dan ambisi yang berlebihan. Dengan bantuan test karakter ini, penempatan sebuah pekerjaan akan memudahkan diri seseorang terhadap pengenalan dirinya untuk bidang pendidikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan pribadi pada diri seseorang. Pengenalan diri akan membantu seseorang untuk lebih maju.


1.5  TEST INTELEKTUAL
             Golongan intelektual (Kaum intelektual) pribadi secara utuh untuk pola pikir, sudut pandang secara sempurna pribadi intelektual dilihat dari sudut kultur agama, budaya, moral. Sudah tidak diragukan lagi (imlah seharusnya). Secara umum kaum intelektual akan menjadi seorang pemimpin yang sangat dijadikan ikon (contoh tanda dan) bagi rakyat dan bangsa Indonesia saat ini.
Alat test karakter MMPI2 berjalan dengan motivasi daya juang yang tinggi, berakhlak, norma susila, mempunyai kultur budaya, santun, taat akan kebaikan dan kejujuran.

PERAN AHLI JIWA/DOKTER/PSIKIATER dengan MMPI2
             Penggunaan alat test MMPI2 dibekali kepada ahli jiwa yang benar-benar terlatih (profesional). Dokter jiwa/psikiater tidak saja mengobati orang yang mengalami gangguan kejiwaan tetapi juga memperbaiki kesehatan mental/psikhis dan moral.
Alat ini dapat melihat kemampuan kerja seseorang baik beradaptasi dimasyarakat, kendala psikologis, integritas moral secara keterbukaan hati dan pikiran.
             Umumnya Dokter Kesehatan Jiwa sangat membantu didalam pribadi dan karakter berupa konseling, berdiskusi, mengarahkan, membimbing, terutama motivasi pencerahan. Dengan mempergunakan alat bantu test MMPI2 dengan seorang Dokter Kejiwaan akan mempermudah seseorang untuk mengintropeksi diri, memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang menjadikan seseorang tersebut tidak bisa berkembang dengan semestinya.



PROGRAM PENCERAHAN
BIMBINGAN DAN KONSULTASI

             Budayakan konsultasi keahli jiwa !!!
             Jangan berprasangka bahwa berobat ke Psikiatri hanya untuk orang-orang yang mental dan jiwanya sudah terganggu. Sebenarnya psikiatri ahli jiwa pada masa era globalisasi sangat dibutuhkan sekali terutama bagi rakyat Indonesia yang didalam stagmen negara berkembang dengan berbagai problema dan problemik. Gangguan Kejiwaan dan Karakter Kepribadian sudah banyak kita rasakan saat ini, terutama pada generasi muda. Angka kenakalan remaja, kriminalitas, dan kejahatan yang dilakukan kaum remaja/pemuda/i makin berkembang tingkat tawuran, geng motor, makin berkembang bagaikan jamur dimusim hujan. Sekalipun kaum produktivitas, baik tingkat perangkat terkecil, budaya korupsi, demonstrasi, menjahati, pembodohan dan mementingkan diri sendiri (egois) di Instansi, Departemen, bahkan sampai pada taraf pendidikan dan perusahaan, baik kecil/besar.
             Program PYSIKOLOGI INTELEKTUAL BERKARAKTER sangat dibutuhkan sekali demi kemajuan sebuah bangsa ke arah negara maju dan besar.

HARAPAN DAN TUJUAN DARI PROGRAM PYSIKOLOGI INTELEKTUAL BERKARAKTER :

A.   PADA GENERASI MUDA : Remaja, Pelajar, Mahasiswa/i, Pekerja Karyawan/i dikategorikan penuh potensi.
1.   Motivasi     1.1 Belajar, bekerja, berkarya, mencipta dengan penuh semangat daya juang yang tinggi.
                         1.2 Mengejar masa depan, cita-cita yang tinggi serta sebuah keberhasilan untuk sebuah kesuksesan.
                         1.3 Generasi muda, harapan bangsa kedepannya akan menjadi generasi, yang tangguh, kuat, kreatifitas dan berkepribadian utuh energik secara sempurna.
                         1.4 Sumber daya manusia cerdas, berwawasan, berbudaya, bermoral, beriman, taqwa dan beriman, berbudaya sangat diharapkan!
                         1.5 Memberi pencerahan untuk sebuah pemikiran yang luas, dinamis secara fleksibel dan positif untuk sebuah pada kemajuan masyarakat, bangsa, agama, terutama keluarga.


2.   Mengantisipasi / mengurangi
                         2.1 Tingkat kenakalan, kejahatan dan kriminalitas
                         2.2 Pemakanan obat-obat terlarang : berupa narkoba, suntikan dan sabu-sabu.
                         2.3 Kejahatan dibidang seks, bahaya seks bebas serta dampak yang ditimbulkan dari hubungan seks bebas.
                         2.4 Putus asa, ingin bunuh diri, menyakiti badan/ dan diri sendiri.
                         2.5 Mengajak secara terbuka tingkat problema masalah pribadi kepada seorang Ahli Jiwa secara tepat.
                         2.6 Memberi solusi jalan yang terbaik untuk suatu kasus pada seorang kaum muda dengan masalah yang di hadapi.
                         2.7 Membantu remaja disaat komunikasi kurang aktif dengan orang tua, keluarga, teman, sahabat, bahkan pacar, atau pasangan hidup.
                         2.8 Defresi pada tingkat ringan dan berat dapat diatasi secara dini.
3.   Mengenal/ Mengetahui
                         3.1 Generasi muda akan mudah untuk mengenal diri sendiri untuk memilih fakultas, pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat bakat serta keahlian yang dimiliki.
                         3.2 Tidak salah mengambil jurusan, bahkan dapat dengan tepat memilih bidang pendidikan dan pekerjaan sesuai dengan kemampuan.
                         3.3 Mengatasi dan memperbaiki kelemahan pada diri secara tepat dan benar belajar dari kekurangan.
                         3.4 Karakter/ pribadi pasangan baik pacar, teman, sahabat dan rekan/ kerja, sepropesi dan pasangan hidup.
                         3.5 Kultur budaya, adat istiadat, agama, moral dan norma bermasyarakat, lingkungan adat setempat.

B.  PADA TINGKAT PRODUKTIF : (kaum bekerja)
1.   Motivasi/ pencerahan :
1.1  Meningkatkan hasil kinerja yang maksimal.
1.2  Menghasilkan target produktifitas kerja yang baik.
1.3  Menghasilkan seorang pekerja yang lebih profesional
1.4  Peningkatan karier sesuai dengan keahlian
1.5  Berbudaya bersaing secara sehat dan jujur
1.6  Kaum produktif sangat menentukan, hasil majunya pada sebuah instansi dan perusahaan juga menjadikan bangsa secara berkembang untuk sebuah kemajuan.


2.    Mengatasi / mengantisipasi :
                         2.1  Memberikan pekerjaan kepada seseorang yang tepat sasaran sesuai keahlian dan kemampuan
                         2.2  Memberi jabatan kepada seseorang yang memang profesional pada bidang pekerjaan yang tepat.
                         2.3  Mengurangi angka korupsi, di berbagai link dan lingkungan sebuah instansi, Departemen dan Perusahaan.
                         2.4  Sebuah pekerjaan dijalankan secara ibadah dan mempunyai tanggung jawab besar untuk sebuah kemajuan.
                         2.5  Mengurangi sifat mengakali, memperbodoh dilingkungan (Instansi, Departemen) dan pada perusahaan.
                         2.6  Sikap egois, merasa diri pintar, besar hebat tanpa melihat diri dari segi kelemahan dan kekurangan.
                         2.7  Untuk Mengejar sebuah jabatan demi memperkaya diri dan gengsi.

3. Mengenal/ menyadari/ mengetahui
             Siapakah yang tak ingin: senang, kaya, dihargai, bermartabat. Namun ini semua kita harus sadari secara hakiki, usaha, doa, kerja keras lah yang paling tepat. namun dibalik sebuah kesuksesan kita harus ingat pada Tuhan akan keberkahan dan keberuntungan.
Sebagai kaum produktif, sangat rentan pada sebuah kecurangan dan kejujuran, terutama bagi seorang pemimpin, kadangkala sebuah jabatan dan kekuasaan menjadiakan seseorang akan goyang pada iman dan moral.
Dengan mengenal jabatan dan kekuasaan hanya semata-mata sebagai amanah yang harus diemban dan dipikul dengan tanggung jawab dari rakyat masyarakat, negara dan agama dapat terkendali.
Belajarlah dari kelemahan, kegagalan dan kekurangan pada beberapa contohkeggalan dari beberapa pemimpin terdahulu, lihatlah kedepan secara lurus, lemahnya moral seorang pemimpin sehingga, kepercayaan rakyat, masyarakat sangat berkurang. Melemahnya kepercayaan diberbagai wilayah agak kurang kondusif maka terjadilah sifat anarkis dari rakyat.
Kian marak dan berkembang secara pasti spontan dan pasti.
             Sosialisasi test MMPI2 sangat membantu sekali bagi seorang pemimpin, terutama seorang penguasa bahkan karyawan/pekerja pada sebuah Instansi Departemen Perusahaan di lingkungan setempat.
Setelah mengenal, mengetahui dan menyadari dengan alat test karakter dari MMPI2- ini angka kaum produktif pekerja, akan lebih jujur dan sabar serta tabah.
Pencerahan sebagai perubahan untuk kaum penguasa pemimpin dan pekerja dapat menyikapi secara Arief bijaksana dengan bermoral, berbudaya, dan  berkarakter
baik.

C.   PADA TINGKAT KAUM PURNABAKTI / PURNAWIRAWAN, PENSIU)
1.    Motivasi / Konsultasi :
       Dapat bekerja sama dengan Dokter pysiketri / Ahli Jiwa :
-          Mengatasi Syndome pasca pensiun/ Purnakbakti
-          Kesiapan untuk menerima dengan ikhlas, bahwa masa pensiun / Purnabakti adalah masa yang memang dijalani seseorang dari masa produktif ke masa istirahat dari faktor usia.
-          Seorang Purnabakti dapat berbuat sesuatu dengan kemampuan yang dimiliki sesuai usaha baru.
-          Masa Purnabakti adalah masa yang menyenangkan bagi seseorang yang mulai memikirkan Fase sebuah kehidupan, dapat diakhiri dengan kebahagiaan.
-          Purnabakti adalah pemberian dari Tuhan yang menjadikan seseorang tersebut sudah berhasil didalam sebuah kehidupan dengan jalan yang tepat.



-------oo- S E L E S A I -oo-----



Selasa, 10 Juli 2012

HANTARAN PENGANTIN Hantaran sebagai bingkisan dari mempelai laki laki kepihak mempelai wanita,Tujuan hantaran pengantin ini mengikat hubungan kasih sayang bagi kedua mempelai. dengan bentuk hantaran pengantin yang cantik dan menarik dapat menambah income tambahan di dalam keluarga,penataan ini sangat membutuhkan seni dan keterampilan yang aduhai menarik menarik.

Syair Madihin

PROSODI SYAIR MADIHIN PADA ADAT PERKAWINAN BANJAR DI LANGKAT: KAJIAN TEKS DAN FUNGSI TESIS Oleh: ERMA SATIFA 077009007/LNG
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupannya, manusia berinteraksi dan berkomunikasi antarsesama manusia dan bahkan dengan makhluk lain. Komunikasi yang dilakukan antarmanusia menggunakan media lisan dan bukan lisan. Media lisan ini sering juga disebut sebagai bahasa, yang terdiri dari berbagai unsur seperti fonem, morfem, kata, kosa kata, frasa, klausa, kalimat, tema, rema, dan lain-lainnya. Sementara komunikasi dengan media bukan lisan di antaranya adalah dengan menggunakan isyarat, mimik muka (mengekspresikan rasa sedih, duka, gembira, tidak suka, cinta, dan lainnya), gerakan-gerakan, bunyi-bunyian, nada, aksentuasi, dan lain-lain. Dalam konteks berkomunikasi antarsesama manusia, ada yang hanya menonjolkan unsur kelisanan saja. Misalnya, percakapan sehari-hari antara orang-orang di sekeliling kehidupan kita. Kuliah yang disajikan dosen dengan pengutamaan verbal. Contoh-contoh bahasa yang dapat didengarkan saat masuk ke laboratorium bahasa. Begitu juga pidato kenegaraan yang dituturkan oleh kepala negara. Bahkan, sampai kepada pembacaan teks-teks keagamaan dalam ibadah, misalnya kegiatan wirid Yassin dalam kehidupan umat Islam. Tidak jarang pula dalam kehidupan manusia, aspek bahasa verbal sering disampaikan dengan menggunakan unsur-unsur bukan lisan, seperti melodi, nada, Dalam konteks berkomunikasi antarsesama manusia, ada yang hanya menonjolkan unsur kelisanan saja. Misalnya, percakapan sehari-hari antara orang-orang di sekeliling kehidupan kita. Kuliah yang disajikan dosen dengan pengutamaan verbal. Contoh-contoh bahasa yang dapat didengarkan saat masuk ke laboratorium bahasa. Begitu juga pidato kenegaraan yang dituturkan oleh kepala negara. Bahkan, sampai kepada pembacaan teks-teks keagamaan dalam ibadah, misalnya kegiatan wirid Yassin dalam kehidupan umat Islam. Tidak jarang pula dalam kehidupan manusia, aspek bahasa verbal sering disampaikan dengan menggunakan unsur-unsur bukan lisan, seperti melodi, nada, ritme, intonasi, gerakan-gerakan tari atau teater, dan sejenisnya. Agak berbeda dengan bahasa sehari-hari, bahasa yang disajikan sedemikian rupa biasanya memiliki struktur yang sedikit berbeda. Aspek estetik, musikal, repetisi, dan sejenisnya selalu menjadi dasar dari bahasa yang disajikan dengan cara bernyanyi atau dilagukan. Bahasa yang disajikan dengan aspek-aspek musikal banyak dijumpai di Provinsi Sumatera Utara yang berpenduduk heterogen. Bahasa tersebut disusun secara sistematis dalam bentuk puisi lama, seperti pantun dan syair. Tradisi ini terdapat dalam kehidupan suku-suku setempat, seperti Melayu, Karo, Pakpak, Simalungun, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan Nias (kadang-kadang ditambah Lubu dan Siladang yang berada di wilayah Mandailing). Demikian juga dalam kehidupan suku-suku pendatang, seperti suku Aceh (Rayeuk, Simeuleu, Tamiang, Alas, Gayo, Aneuk Jamee), Minangkabau, Sunda, Jawa, Makassar, Bugis, dan termasuk suku Banjar yang menjadi fokus kajian ini. Aspek musikal puisi lama dalam tradisi sastra lisan yang terdapat di Sumatera Utara, misalnya, dalam masyarakat Melayu dijumpai genre gurindam (teks keagamaan Islam dengan kategorisasi pasal-pasal), nazam (teks agama Islam satu bait dua baris, khusus dari Malaka), dan barzanji (teks berbahasa Arab atau terjemahannya dalam bahasa Melayu yang menceritakan tentang keberadaan Nabi Muhammad SAW). Di dalam tradisi masyarakat Batak Toba ada andung-andung (juga sastra yang bertemakan tentang kesedihan yang disajikan di depan jenazah); dalam masyarakat Aceh ada dedeng (syair tradisional Aceh) dan panton (pantun ritme, intonasi, gerakan-gerakan tari atau teater, dan sejenisnya. Agak berbeda dengan bahasa sehari-hari, bahasa yang disajikan sedemikian rupa biasanya memiliki struktur yang sedikit berbeda. Aspek estetik, musikal, repetisi, dan sejenisnya selalu menjadi dasar dari bahasa yang disajikan dengan cara bernyanyi atau dilagukan. Bahasa yang disajikan dengan aspek-aspek musikal banyak dijumpai di Provinsi Sumatera Utara yang berpenduduk heterogen. Bahasa tersebut disusun secara sistematis dalam bentuk puisi lama, seperti pantun dan syair. Tradisi ini terdapat dalam kehidupan suku-suku setempat, seperti Melayu, Karo, Pakpak, Simalungun, Batak Toba, Mandailing-Angkola, Pesisir, dan Nias (kadang-kadang ditambah Lubu dan Siladang yang berada di wilayah Mandailing). Demikian juga dalam kehidupan suku-suku pendatang, seperti suku Aceh (Rayeuk, Simeuleu, Tamiang, Alas, Gayo, Aneuk Jamee), Minangkabau, Sunda, Jawa, Makassar, Bugis, dan termasuk suku Banjar yang menjadi fokus kajian ini. Aspek musikal puisi lama dalam tradisi sastra lisan yang terdapat di Sumatera Utara, misalnya, dalam masyarakat Melayu dijumpai genre gurindam (teks keagamaan Islam dengan kategorisasi pasal-pasal), nazam (teks agama Islam satu bait dua baris, khusus dari Malaka), dan barzanji (teks berbahasa Arab atau terjemahannya dalam bahasa Melayu yang menceritakan tentang keberadaan Nabi Muhammad SAW). Di dalam tradisi masyarakat Batak Toba ada andung-andung (juga sastra yang bertemakan tentang kesedihan yang disajikan di depan jenazah); dalam masyarakat Aceh ada dedeng (syair tradisional Aceh) dan panton (pantun dalam bahasa Aceh Rayeuk); dalam masyarakat Minangkabau ada bakaba (pantun-pantun dalam bahasa Minangkabau yang temanya adalah tentang kebudayaan Minangkabau secara umum); dan dalam masyarakat Banjar terdapat penggabungan pantun dan syair berbentuk syair madihin. Pada hakikatnya, tradisi pantun dan syair dalam masyarakat Banjar di Langkat merupakan tradisi lisan, sehingga keberadaannya berkaitan pula dengan aspek akustik dalam kajian fonologi prosodi. Hal ini semakin menarik perhatian peneliti untuk mengungkapkan struktur kelisananannya. Struktur kelisanan itu berkaitan dengan akustik. Akustik berperan terhadap simbol-simbol bahasa dengan ciri menggambarkan sebuah ekspresi yang disampaikan oleh penutur. Tuturan adalah bunyi-bunyi bahasa yang berkesinambungan di dalam penyampaian pesan. Ide dalam tuturan, untaian kata-kata, dan cara pengucapannya merupakan paduan struktur leksikal dengan faktor segmental dan suprasegmental. Sementara itu, orang yang mempersepsikan tuturan itu cenderung menurut ciri akustik sebanyak-banyaknya, termasuk ciri akustik dalam bahasa daerah. Berkaitan dengan bunyi bahasa dalam tuturan, maka bunyi tersebut berperan besar sebagai kesan pada pusat syaraf akibat dari getaran gendang telinga yang beraksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara. Bunyi pada bahasa adalah termasuk lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Kridalaksana, 1983:27). Dalam ilmu-ilmu bahasa, kajian yang mencakup aspek-aspek pendukung verbal itu lazim dikaji dalam bidang prosodi. Menurut Chaeyanara (2007:105), bunyi pada sebuah konsonan di dalam vokal pada sebuah ucapan, adalah termasuk tinggi rendahnya tekanan, panjang pendek dan tempo pada bunyi. Ciri prosodi bunyi pada sebuah konsonan di dalam prosodi (prosodi fiature) dilambangkan dengan tanda-tanda tertentu yang berbeda dengan bunyi vokal konsonan atau suku kata. Selanjutnya, menurut Zahid, dkk. (2008:1), komunikasi yang berlangsung antara seorang individu dengan individu lain, diiringi dengan menggunakan fitur-fitur (fiature) prosodi tertentu. Penggunaan fitur-fitur prosodi ini adalah untuk menentukan tujuan komunikasi tercapai. Penggunaan fitur-fitur prosodi tidak dilakukan sewenang-wenang, tetapi terkonsep oleh penuturnya. Kosep dan terapan berbahasa dengan menggunakan aspek prosodi ini berlangsung serentak antara berpikir dan menyajikannya. Bahasa yang terujar melibatkan pergerakan naik turunnya nada (pitch movements), kuat atau lemahnya suara (sound density), tempo yaitu cepat atau lambatnya penyajian, dan lainnya. Fitur-fitur prosodi ini wajib ada, karena tanpanya akan menghasilkan ujaran yang monoton (senada saja dan berlawanan dengan intonasi yang dikehendaki, baik secara sosial maupun budaya).